Bapak dan para batu

6.9.09


Foto ini saya ambil ketika saya dalam perjalanan menuju ke Pacitan (06/09/09). Sekitar 1 km dari gerbang 'Selamat Datang ', saya mulai menemui banyak sekali 'ahli-ahli' batu baik pria maupun wanita. Tetapi yang membuat saya heran kenapa yang ada disana rata-rata 'sudah berumur' (saya klasifikasikan usia 45 th ke atas). Lantas kemana anak mudanya? oh iya, pikir saya adalah yang muda sedang menimba ilmu di sekolahan dan kampus, bekerja di kantoran, wiraswasta, instansai pemerintahan, industri, partai, kantor perwakilan rakyat bahkan ada yang di istana negara. Kemudian saya perhatikan karakter daerah ini, semuanya 'berbatu' dan 'berjurang'. batu-batu cadas yang menjadi dinding alam kota ini mereka kikis setiap hari. Setiap batu yang terkumpul mereka pecah menjadi batu kerikil. Harga jual untuk 1 gundukan (kira-kira 50kg) mereka hargai Rp. 50.000,-. Walah... keringat yang udah keluar ga setara dengan hasil yang di dapat. Jadi saya ambil kesimpulan bahwa "inilah ladang mereka"...merubah batu menjadi rupiah...yang terakhir saya dengar dari mulut si bapak adalah "demi anak cucu "...

0 komentar disini: